Part 3 – Tamu tak diundang, tapi diharapkan
PoV Noe
Sarapan dan kopi sudah habis. Aku sebenarnya masih ingin bermalas-malasan di kamar. Tapi istriku pasti sudah menunggu di pantai. Setelah cuci muka dan gosok gigi, kuhubungi Rizka via WA. Sambil menunggu balasannya aku jalan kaki keluar hotel. Cukup sepi suasana hotel dan pantai di masa pandemi ini. Ya mungkin enaknya orang liburan saat seperti ini, semua tiket dan hotel murah, sepi lagi.
Kucoba telepon Rizka, namun tidak ada jawaban. Akhirnya kuputuskan untuk menunggu di bawah payung pantai warna hijau, pikirku mudah untuk dicari.
Aku sebenarnya sengaja memberi dia sedikit kebebasan setelah capek menjalani prosesi pernikahan kami. Meskipun tidak banyak tamu, tapi tetap saja menguras tenaga dan pikiran. Aku tahu dia suka jadi pusat perhatian, itu yang membuatnya percaya diri. Jadi kubiarkan dia jalan duluan agar bisa tebar pesona, hehe. Kalau jalan sama aku mungkin orang-orang jadi sedikit sungkan untuk memandangi wajah ayu dan tubuhnya yang seksi. Apalagi Rizka mengenakaian pakaian pantai yang cukup minim. Pasti jadi pusat perhatian nih, bangga dong aku sebagai suaminya.
Sekian lama aku menunggu di bawah payung ini, tapi Rizka tak kunjung membalas WA ku, apalagi datang menghampiri. Aku mulai penasaran, kutoleh ke segala arah mencari sosok istriku itu. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan mencari Rizka sambil menikmati udara pagi pantai Bali.
Beberapa puluh meter melangkah, akhirnya kudengar samar-samar suara Rizka. Tampaknya ia sedang bercakap-cakap dengan seseorang dalam bahasa Inggris. Benar saja, dia tampak berbaring di kursi pantai ditemani seorang pria bule.
Oh my God! Pria itu mengoleskan lotion ke tubuh Rizka! Anehnya kenapa istriku mengizinkan lelaki lain menyentuh tubuhnya? Di tempat umum lagi? Lebih aneh lagi karena tampaknya Rizka begitu menikmati sentuhan pria itu!
Detak jantungku berdegup kencang, perasaanku campur aduk. Antara ingin marah, cemburu, penasaran, dan … horny. Ya! Aku terangsang melihat tubuh istri yang baru kunikahi itu disentuh oleh pria lain!
Ingin rasanya kulabrak mereka, tapi aku juga ingin menikmati adegan itu lebih lama. Akhirnya kuabadikan momen itu dengan kamera hapeku dari kejauhan. Mungkin untuk barang bukti, mungkin juga untuk bahan coli, hehe.
Sudah lama sebenarnya aku punya kecenderungan seks seperti ini. Sejak jaman pacaran dulu, aku suka membayangkan mantan-mantanku disentuh oleh lelaki lain, bahkan berhubungan seks! Fantasi ini memang menambah sensasi kenikmatan. Namun juga sering mengganggu hubungan dengan mantan-mantanku. Beberapa memutuskan untuk pergi setelah mengetahui “keanehanku” itu. Lama menjomblo, akhirnya aku kenalan dengan Rizka. Aku sebenarnya tidak ingin fantasi ini terulang dengan Rizka, jadi aku cepat-cepat menikahinya agar tidak muncul fantasi-fantasi tadi selama pacaran. Namun, baru saja nikah, fantasi itu ternyata muncul kembali!
Sekian lama aku berdiri merekam adegan intim Rizka dan bule itu. Hingga tampaknya si bule mengakhiri sesi permainan tangannya. Tampak Rizka membaca hapenya dan berpamitan. Kusudahi rekaman videoku dulu, sebagai bukti ketika aku menyidang Rizka nanti.
Beberapa saat kemudian Rizka berjalan ke arahku, ia tampak terkejut melihatku. Mungkin tak sadar aku sedari tadi memperhatikan, bahkan merekam adegannya dengan si bule.
Sejenak aku mengatur nafas dan kata-kata. Namun, yang tadinya hendak marah justru tidak jadi, dikalahkan oleh birahiku yang meluap.
“Dapat kenalan baru sayang?” tanyaku datar.
“Ehh, iya sayang tadi kenalan ngobrol sebentar.” Jawab Rizka tampak deg-degan.
“Oh, Cuma ngobrol ya, kirain olesin lotion juga.” Tukasku. Rizka tampak semakin deg-degan di hadapanku.
“Kalau kamu suka gapapa sayang, aku juga suka lihat kamu begitu.” Bisikku sambil menciumi leher dan telinga istriku yang berdiri kaku.
Tampak istriku masih kikuk, kugandeng tangannya dan berjalan-jalan sebentar.
“Kamu tampak menikmati bener belaian si bule tadi, siapa namanya?” tanyaku
“Eh, iya sayang. Namanya Mike.” Jawab Rizka pelan sambil menunduk.
“Oh, Mike. Tampaknya dia orang baik dan bersih ya. Cuma agak mesum aja hehe.” Kataku mencoba mencairkan suasana.
Rizka hanya terdiam, kurangkul dan kuciumi rambutnya.
“It’s okay honey, I want you to have fun. With or without me, do anything you like.” Bisikku menenangkan Rizka.
“Thanks, I love you babe!” jawab Rizka sumringah.
Setelah capek jalan-jalan, kami pulang ke hotel untuk mandi. Kami mandi bersama di dalam bathub kamar mandi yang luas itu. Ya kapan lagi dapat hotel bintang 4 murah buat honeymoon? Hehe. Sungguh intim kegiatan mandi bersama kami, seperti di foreplay bokep-bokep itulah. Sungguh kunikmati tubuh telanjang istriku yang begitu mulus dan seksi.
Tok! Tok! Tok!
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu kamar kami. Ide nakalku muncul, kusuruh Rizka yang membuka pintu itu dengan hanya memakai kimono mandi.
“Ah kalau yang ngetuk cowok gimana sayang?” protes Rizka manja.
“Gapapa sayang, biar mereka tahu betapa seksinya kamu.” Jawabku sambil tersenyum.
Rizka bergegas melilitkan kimono mandi ke tubuhnya lalu mengintip dari lubang pintu. Sejenak kemudian Rizka membukakan sedikit pintu kamar.
“Mike? What are you doing here? I told you not to come over!” kata Rizka pelan, tapi masih cukup terdengar jelas. Ternyata si bule tadi nyamperin kamar kami.
“Oh, sorry to disturb you. Seems you left your belonging at the beach. Here.” Jawab Mike sambil menyerahkan sesuatu kepada Rizka.
“Omg, my wedding ring! Thank you, Mike!” pekik Rizka girang.
“You’re welcome. Enjoy your vacation Ma’am…” jawab Mike sambil berpamitan. Tampaknya ia sedikit kecewa karena cewek yang digrepenya tadi ternyata sudah nikah dan mungkin saja bersama suaminya, aku, di kamar ini.
“Hey Buddy, Mike, wait! Come in, please!” cegahku sambil membuka pintu lebar-lebar. Tampak Mike terkejut dan terdiam melihatku tersenyum kepadanya.
“It’s okay, we just want to thank you! Right honey?” kataku sambil menatap Rizka dengan senyum nakal.
“Yes, Mike. Please come in, we really appreciated what you just did!” timpal Rizka.
“Alright mate, no problemo!” jawab Mike sambil mengikuti masuk kamar kami.
“Please sit, we got something for you.” Kataku mempersilahkan Mike duduk. Aku dan Rizka masuk ke ruang tidur sejenak. Ruang kamar kami cukup luas dengan sofa, bed king size, dan balkon yang menghadap pantai.
“Mau ngasih apa sih sayang?” tanya Rizka berbisik.
“Mau kukasih yang paling dia inginkan: kamu.” Jawabku sambil mencium bibir Rizka.
“Ouch… kok gitu sayang? Kamu rela aku main sama dia?” protes Rizka.
“Gimana ya sayang, aku udah lama punya fantasi kayak gini. Sepertinya kamu juga mau kan sama dia sayang?” jawabku memojokkan Rizka.
“Emmm… ahh… iya sayang. penasaran aja sayang sama bule, apa seperti di bokep-bokep itu…” jawab Rizka pelan.
“Apanya sayang…” buruku
“Anu sayang, kontolnya apa beneran gede dan perkasa mainnya…” jawab Rizka sambil menggigit bibir tebalnya.
“Only one way to find out honey: fuck him. While I watch by your side!” tandasku.
Min. Istriku artis onlyfans kapan update
BalasHapus